UTS PKWN

Pertanyaan

  1. Menurut Anda seberapa penting peran agama dan lembaga keagaaman di dalam kehidupan bermasyarakat ? Berikan pandangan Anda serta berikan contohnya!
  2. Sebagai generasi muda, bagaimana anda memahami dan menjalankan Pancasila Sila Ketiga yaitu Persatuan Indonesia dalam kehidupan Anda! Serta metode apa yang efektif dalam memperkenalkan Pancasila di kalangan generasi muda!
  3. Apakah yang dimaksud dengan Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis dalam Filsafat Pancasila? Jelaskan dan berikan contohnya!
  4. Fotografi berperan dalam perubahan sosial, karena memiliki pesan yang mendalam di setiap gambarnya. Mahasiswa diwajibkan membuat 1 (satu) hasil karya foto (hasil karya sendiri) mengenai fenomena di kehidupan masyarakat yang bertemakan ”Bhinneka Tunggal Ika” Foto diunggah di blog masing-masing dan berikan analisa kritis/rekomendasi/solusi mengenai foto tersebut

Jawaban

  1. Menurut saya peran agama dan lembaga keagaaman di dalam kehidupan bermasyarakat ini sangat penting. Karena dengan adanya agama dan lembaga keagamaanya dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma yang ada di masyarakat. Bayangkan saja jika tidak ada agama dan lembaga keagamaan, kehidupan masyarakat Indonesia yang sekarang saja sudah banyak yang menyimpang dari peraturan atau norma yang berlaku.

    Di dalam kehidupan bermasyarakat di negara Indonesia, Agama memiliki peran penting sebagai sebuah aturan (Norma Agama). Norma Agama ini tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya.

    Sedangkan peran penting suatu lembaga keagamaan di dalam kehidupan bermasyarakat adalah untuk menjaga kerukunan dan kedamaian antara umat beragama.


  2. Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia memiliki banyak makna didalamnya. Maksud utama yang terkandung didalamnya adalah mengutamakan persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang memiliki banyak perbedaan mulai dari agama, suku, bahasa, ras dan  budaya.

    Cara saya sebagai generasi muda untuk memahami dan menjalankan sila ini adalah dengan meningkat kan sikap rasa toleransi terhadap sesama warga negara Indonesia seperti tidak membedadakan agama, suku, dan budaya dalam sebuah pertemananan. Selain dengan cara tersebut, meningkatkan rasa Nasionalisme juga merupakan salah satu cara memahami sila ini. Dengan memilki rasa Nasionalisme yang tinggi masyarakat Indonesia tidak akan mudah teradu domba dan terpecah belah.

    Menurut saya sebagai salah seorang generasi muda metode efektif memperkenalkan Pancasila di kalangan generasi muda adalah dengan cara tidak hanya sekedar memberikan sebuah teori tetapi juga memberikan sebuah contoh penerapan nilai-nilai Pancasila serta mempraktikannya. Jika hanya sekedar teori saja menurut saya nilai-nilai yang disampaikan tidak akan menerap di kehidupan kalangan generasi muda.


  3. Dalam filsafat Pancasila, sebagaimana di dalam materi perkuliahan PKWN terdapat tiga tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.

    Nilai Dasar, adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.Contoh nilai dasar ini sesuai dengan isi nilai kelima sila yang ada di dalam Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusian, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

    Nilai Instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam perturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. Contoh dari nilai instrumental adalah Undang-undang, peraturan daerah dan instrumen hukum yang lain.

    Nilai Praksis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat. Contoh nilai praksis diantaranya : Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan (bertoleransi); menjalankan demokrasi; menaati norma atau peraturan yang ada; dan lain-lain.



  4. Berikut adalah fotografi yang menggambarkan Bhineka Tunggal Ika Berbeda beda tetapi tetap satu.
Diambil pada 7 Desember 2021, Lokasi SDN Harupugur II

Gambar diatas merupakan potret dari siswa SD Negeri Haurpugur II yang memakai baju olahraga yang berbeda-beda. Karena sekolah dasar baru kembali dibuka setelah penutupan akibat aturan pembelajaran jarak jauh, para siswa di sekolah ini belum bisa mendapatkan seragam olahraga. Akan tetapi meskipun begitu mereka tetap bisa bersama-sama belajar , berolahraga dan bermain di sekolah tanpa melihat perbedaan seragam dan latar belakang.







Komentar