UAS PKWN

Bedah Film : Aisyah (Biarkan Kami Bersaudara)

Spoiler Alert!!!, Jika ingin menontonnya ada di youtube gratis atau cari link nya sendiri



Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara adalah film bergenre drama tahun 2016 yang disutradari oleh Herwin Novianto. Film ini diangkat dari kisah nyata tentang wanita muslim yang menjadi guru di sebuah desa yang mayoritas warganya beragama Katolik tepatnya di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Film ini dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, Lidya Kandau, Arie Kriting, dan Ge Pamungkas.

Cerita berawal dari kisah Aisyah yang baru mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Dia tinggal di sebuah kampung yang religius di Ciwidey, Jawa Barat bersama ibu dan adiknya. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Dia memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Suatu hari dia mendapatkan panggilan dari telepon bahwa dia berkesempatan untuk mengajar di Atambua, NTT. Sebelumnya dia mendaftar terlebih dahulu ke sebuah yayasan yang meneleponnya ini.

Sebelum berangkat Aisyah sempat berdebat dengan ibunya karena ibunya tidak setuju. Walaupun begitu ia tetap berangkat untuk mewujudkan keinginan ayahnya dan cita-citanya dan dia berangkat ke Atambua yang mana merupakan sebuah desa yang berbeda jauh dengan kampung halamannya.

Setelah tiba di desa tersebut dan bertemu dengan warga di sana, Aisyah yang merupakan seorang muslimah berjilbab dipanggil sebagai "Suster Maria" oleh warga disana. Suster Maria merupakan panggilan untuk seorang biarawati, karena Aisyah memakai jilbab orang disana mengira dia merupakan Suster Maria. Aisyah pun harus beradaptasi dengan warga sekitar dan juga wilayah yang memiliki agama mayoritas Katolik.

Pada saat awal kedangannya Kepala Desa tersebut kebingungan bagaimana cara menjamu (menghidangkan makanan kepada tamu), akan tetapi karena disana makanan yang terdesia hanya daging babi

Karena Aisyah menjadi mayoritas disana, Ia mulai menghadapi berbagai masalah khususnya dalam usahanya untuk mengajar anak-anak disana. Pada saat pertama kali ia megajar, ia harus menghadapi kebencian dari salah seorang muridnya bernama Lordis Defam. Pada saat itu Lordis Defram menjadi provokator dan memberitahu kepada teman-temannya kalau Aisyah datang untuk membakar gereja dan menghancurkan desa, murid-murid yang diampunya pun berlarian keluar dan tak datang lagi ke sekolah pada esok harinya. Aisyah awal nya tidak tau alasan Lordis Defam melakukan itu sampai akhirnya Kepala Desa memberi pemahaman kepada Aisyah bahwa kedatangannya sebagai guru muslim dianggap sebagai musuh oleh Lordis yang beragama Katolik. Keyakinan Lordis itu dipengaruhi oleh pamannya.

Aisyah yang merupakan pemeran utama tentunya harus menyelesaikan segara konflik di dalam film tersebut. Tentunya dibutuhkan perjuangan dan sikap pantang menyerah bagi Aisyah untuk melewati hari-hari di desa tersebut.

Supaya tidak spoiler semua, saya lewat alur ceritanya :)


Poin Penting

Di dalam film ini dipaparkan bagaimana wajah pendidikan di Indonesia yang sebenarnya, karena memang film ini diambil dari cerita nyata. Karakter Aisyah di gambarkan sebagai sosok Guru yang nasionalis, survivor, serta benar-benar mengabdikan dirinya untuk pendidikan di daerah terpencil, tidak peduli walaupun dia berasal dari ras dan agama yang berbeda dia tetap berjuang agar pendidikan disana menjadi lebih baik.

Selain itu di film ini juga disajikan bagaimana perselisihan dan konflik tentang perbedaan ras dan agama yang masih marak di masyarakat Indonesia yang mengambil latar dari wilayah Indonesia Timur. Akan tetapi di film ini ditampilkan bagaimana agama perbedaan itu tidak menjadi tembok atau pemisah bagi masyarakat untuk mengasihi dan hidup rukun. Perbedaan tersebut membuat pemikiran Aisyah menjadi terbuka.

Pesan tersirat di film ini yaitu "perbedaan itu menuntun seseorang untuk berpikiran terbuka dan sikap toleransi harus dijunjung sebagai etika sosial di dalam kehidupan masyarakat". Makna toleransi sendiri bukan semata hanya dengan menerima perbedaan, toleransi adalah bentuk sikap kita di tengah kemajemukan masyarakat seperti yang dilakukan Aisyah di film tersebut.


Referensi :

Komentar